JAKARTA – Indonesia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk sebuah tim khusus di Yerusalem guna mencegah kejahatan dan pelanggaran oleh Israel, seperti yang terjadi baru-baru ini, kembali terulang.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan khusus Majelis Umum PBB terkait isu Palestina di New York, Kamis (20/5/2021).
BACA JUGA: Hentikan Agresi Isral ke Palestina, Menlu Retno Desak Majelis Umum PBB Lakukan Tiga Hal
Di depan para menteri luar negeri negara-negara anggota yang hadir, Menlu RI mengusulkan langkah-langkah konkret untuk menghentikan pelanggaran yang terus menerus terjadi oleh Israel terhadap warga Palestina, dan mencegah tindakan itu kembali terjadi.
Salah satu hal yang diusulkan adalah pembentukan sebuah tim internasional di Yerusalem untuk mengawasi tindakan Israel terhadap warga Palestina.
“Indonesia mengusulkan agar Majelis Umum PBB dapat membentuk sebuah tim internasional (international presence), di Al-Quds atau Yerusalem. untuk mengawasi dan memastikan keselamatan rakyat di wilayah pendudukan, dan untuk melindungi status kompleks Al-Haram Al-Sharif, tempat suci untuk tiga agama,” kata Menlu RI dalam keterangan persnya, Jumat (21/5/2021), menggunakan nama Al Haram Al Sharif merujuk pada kompleks Al Aqsa.
BACA JUGA: Setelah 11 Hari Pertempuran, Gencatan Senjata Israel-Palestina Mulai Berlaku Hari Ini
Menlu RI juga menyerukan agar PBB mengambil tindakan guna menghentikan pembangunan pemukiman ilegal dan pengusiran warga Palestina di Yerusalem. Menurutnya, jika tindakan semena-mena Israel itu tidak dihentikan, maka perundingan damai antara untuk mencapai solusi dua negara tidak mungkin berlanjut.