Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Livonia, Etnis Minoritas di Eropa yang Terancam Punah Akibat Penjajahan Soviet

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 23 Mei 2021 |13:01 WIB
Livonia, Etnis Minoritas di Eropa yang Terancam Punah Akibat Penjajahan Soviet
Etnis Livonia mengenakan pakaian tradisional mereka. (Foto: Aldis Pinkens/BBC)
A
A
A

Tidak seperti Stalts, Marinska tidak pernah mengenal kakek Livonia-nya yang meninggal sebelum dia lahir. Neneknya orang Latvia, dan ibunya tidak pernah belajar bahasa itu. Namun, Marinska mengingat bibi buyutnya berbicara bahasa Livonia kepada sepupunya yang berkunjung. "Saya masih kecil waktu itu dan saya mendengar bahasa ini bukan bahasa Latvia. Itu aneh bagi saya, dan saya selalu ingat itu. Itu menghubungkan saya dengan akar saya."

Keesokan harinya saya meminjam sepeda dari Marinska dan berangkat ke pantai dari Tanjung Kolka, sebuah tanjung berpasir yang menandai batas antara Teluk Riga di timur dan Baltik terbuka di barat.

Secara historis, Livonia mendiami 12 desa yang membentang sepanjang 40 kilometer di selatan Kolka. Dulunya ramai dengan kehidupan, kini pedesaan memiliki rumah pertanian kayu, padang, dan lumbung kayu ini adalah rumah bagi segelintir penduduk yang menua.

Tepat di luar desa Mazirbe - yang secara historis merupakan jantung budaya Livonia - sebuah jalan setapak menuntun saya melalui bukit pasir pantai menuju hutan di belakangnya, berkelok-kelok melewati pohon cemara, dan pinus.

Setelah beberapa ratus meter, wujud-wujud hantu mulai muncul dari sela pepohonan - lambung kapal di sini, busur rusak di sana, garis besar perahu dayung yang larut di antara blueberry dan lumut. Di sini, di dalam hutan, seluruh kapal nelayan kecil membusuk.

Menurut Teiksma Pobuse, penjaga Latvia di pusat komunitas Mazirbe, kuburan perahu ini adalah simbol pedih dari bencana yang menimpa komunitas Livonia selama pendudukan Soviet.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement