Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Klaim Zero Kasus Covid-19 Korea Utara Belum Lepas dari Krisis, Ada Apa?

Opini , Jurnalis-Jum'at, 24 Desember 2021 |21:58 WIB
Klaim Zero Kasus Covid-19 Korea Utara Belum Lepas dari Krisis, Ada Apa?
Kim Jong Un (Foto: Ist)
A
A
A

Para pengamat berpendapat bahwa pidato emosional menunjukkan Kim merasakan tekanan pada kepemimpinannya terkait dengan Covid-19 dan sanksi nuklir. Korea Utara memang menjalin hubungan perdagangan dengan Tiongkok namun volume transaksi perdagangan dengan mitra ekonomi terbesarnya ini jatuh secara dramatis sejak Korea Utara mengeluarkan kbijakan penutupan perbatasan sebagai aksi tanggap terhadap pandemi, meskipun Pyongyang bersikeras belum mencatat satu pun kasus virus.

Selain bencana non alam seperti Covid-19, seprti dikutip dari laporan media resmi pemerintah Korea, KCNA badai topan Maysak ke-9 di negara itu telah menyebabkan kondisi darurat, melumpuhkan sistem transportasi dan menghancurkan lebih dari 2.000 rumah, membuat banjir gedung-gedung dan jalan-jalan umum dan menyebabkan runtuhnya 59 jembatan. Bencana alam yang berlangsung pada pada September 2020 itu terus berdampak hingga saat ini memperburuk situasi akibat kebijakan lockdown ketat yang dilakukan Korea Utara.

Meski dalam kondisi terhimpit, Korea Utara tetap tegas menolak bantuan vaksin dari PBB dan COVAC asosiasi produsen vaksin dan juga negara-negara lainnya. Korea Utara menyatakan keraguan atas keampuhan vaksinasi Covid-19 seiring dengan banyaknya lapor di AS dan Eropa di mana individu memiliki reaksi negatif terhadap suntikan vaksinasi virus corona.

Pada Juli 2021, Korea Utara menolak pengiriman sekitar dua juta dosis suntikan AstraZeneca dari Inggris, dengan alasan kekhawatiran atas potensi efek samping, sebuah think-tank Korea Selatan yang terkait dengan dinas intelijen negara itu mengatakan. Penolakan juga disampaikan oleh Korea Utara ketika Rusia bermaksud mengulurkan bantuan vaksin Sputnik yang diproduksinya.

Edwin Salvador, perwakilan WHO untuk Korea Utara mengatakan sudah mulai mengirimkan bantuan dan pasokan medis Covid-19 melalui pelabuhan Dalian, Tiongkok pada 7 Oktober 2021. Dikutip dari Reuters, WHO tidak langsung mengirimkan bantuan ke Korea Utara secara langsung dan sebagaimana diketahui Tiongkok merupakan sekutu tradisional yang setia bagi Korea Utara.

Sulitnya akses bagi PBB menembus Korea Utara menyebabkan PBB mmasukkan Korea Utara dari daftar negara penerima bantuan Korea Utara juga tidak dapat menerima bantuan kemanusiaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun depan. Pejabat PBB mengaku sulit melakukan pemeriksaan lapangan dan pengelolaan serta pengawasan proyek karena sikap menutup diri Korea Utara.

Sikap kemandirian Korea Utara tidak lepas dari Ideologi Juche yang telah ditanamkan oleh founding father Korea Utara Kim II Sung kepada jiwa rakyat Korea Utara sejak Kim Il Sung sejak era 1950-an. Juche bagi rakyat Korea Utara merupakan wujud dari sosialisme nasionalis khas Korea Utara yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan dan self-reliance di bidang politik, ekonomi dan keamanan. Dalam menerapkan kepemimpinan di negara ini, bahwa Juche sangat penting untuk hubungan luar negeri dan merupakan pembenaran untuk semua kebijakan yang diambil. Ideologi Juche sendiri secara konseptual mengandung pengertian yaitu otonom dan independen (Self Reliance) ideologi ini dipopulerkan pertama kali oleh Kim II Sung pada tahun 1955.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement