NEW YORK - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memperingatkan bahwa aturan hukum internasional yang membantu melindungi perdamaian dan keamanan akan melemah jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dimintai pertanggungjawaban atas invasi yang sudah direncanakan sebelumnya ke Ukraina.
Dalam pidato melalui video di Dewan hak asasi manusia (HAM) PBB, Blinken memperingatkan bahwa krisis hak asasi manusia dan kemanusiaan yang menimbulkan dampak di Ukraina akan memburuk jika Putin berhasil menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis di negara itu.
“Lihat Krimea di mana pendudukan Rusia berlangsung lewat pembunuhan di luar proses hukum, penghilangan paksa, penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, penganiayaan etnis dan agama minoritas, penindasan brutal terhadap perbedaan pendapat... Laporan pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum humaniter internasional yang dilakukan Rusia meningkat pesat dari jam ke jam,” kata Blinken.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina enam hari lalu, Blinken mengatakan serangan Rusia terhadap warga dan infrastruktur sipil terus meningkat. Sekolah, rumah sakit dan tempat tinggal menjadi sasaran. Blinken mencatat bagaimana sejumlah infrastruktur penting yang memasok air minum bagi jutaan orang, gas untuk mencegah mereka kedinginan, dan listrik untuk menyalakan lampu telah hancur.
“Komisioner Tinggi PBB kemarin mengatakan serangan Rusia telah menewaskan setidaknya 100 warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai ratusan lainnya, dan memperkirakan angka sesungguhnya jauh lebih besar. Aksi kekerasan Rusia telah memicu lebih dari setengah juta warga Ukraina melarikan diri dari negara itu hanya dalam beberapa hari ini. Anak-anak, warga lansia, warga difabel, terpaksa melakukan perjalananan mengerikan melalui zona konflik.”