Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Idul Fitri: Modal Multidimensi untuk Kemajuan yang Berkeadilan

Opini , Jurnalis-Senin, 02 Mei 2022 |18:01 WIB
Idul Fitri: Modal Multidimensi untuk Kemajuan yang Berkeadilan
Rektor IPB Arif Satria (Foto Dokumentasi Pribadi)
A
A
A

Ketika nilai budaya kemajuan tersebut di atas penting untuk mendorong pertumbuhan dan kemakmuran, maka nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial mendorong terciptanya pemerataan dan keadilan. Inilah kita sebut dengan kemajuan inklusif atau kemajuan yang berkeadilan.

Salah satu hikmah idul fitri adalah kesucian hati, yang menjadi modal untuk memperkuat nilai kemanusiaan. Kuatnya nilai kemanusiaan ini kemudian menjadi pendorong kepedulian dan solidaritas sosial. Di bulan Ramadhan juga diperintahkan untuk mengasah kepedulian sosial melalui instrumen zakat, infak dan sodaqoh.

Allah selalu menyebut bahwa salah satu ciri orang bertaqwa adalah yang beriman dan beramal soleh, serta yang mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Sholat dan zakat adalah dua kata yang selalu ditempatkan secara bersama dalam sejumlah ayat.

Setelah sholat jangan lupa menafkahkan hartanya di jalan Allah, termasuk di dalamnya dalam membantu orang fakir dan miskin. Artinya, selalu ada dimensi hablum minallah dan hablum minannas dalam kriteria ketaqwaan.

Secara gamblang ciri tersebut kita dapatkan di QS Al-Baqarah ayat 3 yang artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib,

melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” Bahkan dalam QS Al-Balad ayat 13-16 ditegaskan pula kalau kita harus memerdekakan budak, memberi makan anak yatim, dan fakir miskin. Artinya kelompok masyarakat bawah atau Kaum mustadzafin harus diperhatikan sehingga kemajuan yang

kita capai adalah kemajuan yang humanistik.

Kemanusiaan, kepedulian sosial dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus terus kita perjuangkan. Allah sangat tegas memerintahkan kita untuk berbuat adil, sebagaimana ayat berikut ini:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl: 90)

Bahkan lebih jauh Allah Swt meminta kita berbuat adil termasuk kepada orang-orang yang kita benci, sebagaimana QS Al-Maidah ayat 8, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil.

Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Jamaah idul fitri yang Kami muliakan, Kemajuan harus berbagi. Kita tidak bisa maju sendirian. Kemajuan yang kita raih harus memperhatikan hak-hak orang lain. Karena itu gagasan kemajuan yang berkeadilan adalah prinsip pokok dalam membangun bangsa ini. Hal ini mengingat kita masih menghadapi keragaman kelas ekonomi.

Ada masyarakat kita yang sudah masuk 5.0, ada juga yang masih 3.0, 2.0, bahkan 1.0. Di kala kecepatan perubahan ini terjadi, maka tidak ada cara lain selain kita harus maju bersama. Jangan sampai ada satu kelompok masyarakat pun yang tertinggal dalam perjalanan meraih kemajuan.

Kita adalah bangsa yang merdeka secara bersama-sama, dan maju pun harus bersama-sama. Marilah kita jadikan momentum Idul Fitri ini untuk memperkuat semangat kita mewujudkan kemajuan yang berkeadilan.

Yakni memperkuat nilai-nilai kemajuan (pembelajar, orientasi masa depan, kualitas kerja, integritas, kolaborasi dan inspirasi, berpikir positif, dan proaktif) serta nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Semoga Allah meridhoi setiap langkah kita.

oleh:

Arif Satria

Ketua Umum ICMI/Rektor IPB

Khutbah Idul Fitri 2022 M/1443 H Masjid Al-Markaz Makassar

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement