Dalam sebuah pernyataan, dia membantah militer menargetkan warga sipil. Dia mengatakan kedua penggerebekan yang disebut dalam investigasi adalah target sah dan mereka yang dibunuh adalah "teroris-teroris".
Dia membantah militer membakar desa-desa dan justru mengatakan bahwa PDF yang melakukan serangan pembakaran.
Sulit mengatakan bagaimana dan kapan perang sipil ini akan berakhir, tapi tampaknya jutaan warga sipil Myanmar akan mengalami trauma.
Dan semakin lama perdamaian terjadi, semakin banyak perempuan seperti korban pemerkosaan, Khin Htwe, akan rentan mengalami aksi kekerasan.
Dia mengaku tidak lagi ingin hidup setelah apa yang dia alami dan mempertimbangkan untuk bunuh diri.
Dia tak mampu mengatakan kepada tunangannya, apa yang terjadi pada dirinya.
(Rahman Asmardika)