Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jumlah Pembunuhan Massal di AS Terkait Ekstremisme Melonjak 3 Kali Lipat Sejak 1970

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 24 Februari 2023 |18:09 WIB
Jumlah Pembunuhan Massal di AS Terkait Ekstremisme Melonjak 3 Kali Lipat Sejak 1970
Ilustrasi aksi protes terhadap ekstremisme (Foto: Reuters)
A
A
A

Jumlah korban juga meningkat dalam kasus pembunuhan massal. Antara tahun 2010-2020, sebanyak 164 orang tewas dalam pembunuhan massal terkait ideologi ekstremis. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding dekade lainnya, kecuali tahun 1990-an ketika terjadi pemboman gedung federal di Oklahoma City yang menewaskan 168 orang.

Pembunuhan ekstremis adalah tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ikatan dengan gerakan dan ideologi ekstrem.

Menurut Mark Pitcavage, peneliti senior di Pusat Ekstremisme Liga Anti-Fitnah, terdapat beberapa faktor gabungan yang mendorong angka pembunuhan ekstremis tersebut antara tahun 2010-2020. Kasus penembakan yang terinspirasi oleh kebangkitan kelompok Negara Islam ISIS, kasus pembunuhan yang menarget polisi setelah insiden penembakan warga sipil, dan kasus-kasus lainnya terkait dengan peningkatan promosi kekerasan oleh kelompok supremasi kulit putih.

Pusat Ekstremisme itu melacak pembunuhan yang terkait dengan berbagai bentuk ekstremisme di Amerika Serikat, dan menyusunnya dalam laporan tahunan. Unit tersebut melacak 25 pembunuhan terkait ekstremisme yang terjadi pada tahun lalu, di mana jumlahnya turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 33 kasus.

Sembilan puluh tiga persen pembunuhan pada tahun 2022 dilakukan dengan senjata api.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement