Namun, Sekutu kembali menyerang dari arah selatan dengan menggunakan tank. Tentara Sekutu diboncengi Belanda yang berniat kembali untuk menjajah Indonesia.
"Tentara kita mundur. Mempertahankan pasukan ke daerah Karangmalang. Karangmalang masih Hutan Jati. Di situ tidak lama, kurang lebih dua bulan. Kemudian pindah dengan merayap selama dua malam ke Penggarit, Pemalang," ujarnya.
Kopras KKO (Purn) Bakri menceritakan, di kawasan tersebut tentara Indonesia kembali diserang oleh Belanda yang menyerang dari udara. "Waktu itu tentara kita pada mandi di kali. Tiba-tiba ada serangan dari udara, pesawat Belanda ngantem. Ngocar-ngacir. Banyak korban. Anggota CA IV banyak jadi korban di situ. Teman saya banyak yang ketembak dan mati di situ. Untung saya dempes (ngumpet) di tembok betonan. Saya selamat," ujarnya.
Kopral KKO (Purn) Bakri berpesan supaya hati-hati dalam menjaga Indonesia agar tidak dijajah kembali. Ia pun berpesan agar melindungi anak buah untuk NKRI yang dicintai dan banggakan.
“Saya merasa bangga kepada Marinir atas segala perhatian yang diberikan kepada saya dan keluarga,” ujarnya.
Kopral (Purn) Bakri telah wafat pada 2 Mei 2021. Kabar tersebut meninggalkan duka mendalam bagi kesatuan elite di TNI.
(Arief Setyadi )