Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBB: Korban Penghilangan Paksa dan Penculikan Korut Harus Dapatkan Keadilan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 29 Maret 2023 |15:13 WIB
PBB: Korban Penghilangan Paksa dan Penculikan Korut Harus Dapatkan Keadilan
Komisioner Tinggi HAM PBB Volker Turk (Foto: AP)
A
A
A

Para penyintas dan saksi mata menyampaikan dampak psikologis dan emosional yang disebabkan oleh pelanggaran HAM itu terhadap hidup mereka. Mereka juga menjelaskan trauma yang mereka alami setelah hidup mereka hancur akibat penculikan yang dilakukan oleh negara dan ketidaktahuan mereka akan keberadaan dan nasib orang-orang yang mereka cintai.

Salah satu saksi, Kim Nam Joo, putra seorang korban penculian dalam Perang Korea, Kim Jung Ki.

“Saya baru akan merasa lebih lega setelah saya tahu kehidupan seperti apa yang dijalani Ayah saya setelah diculik. Itu prioritas utama saya,” ujarnya.

Saksi lainnya, Kim Jae Jo, yang ayahnya – Kim Ki Jung – diculik dalam Perang Korea, mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur karena selalu memikirkan apa yang terjadi pada sang ayah.

“Kepastian nasibnya adalah hal terpenting,” ungkapnya.

“Saya ingin kejelasan nasibnya. Apabila ia sudah meninggal dunia, saya ingin jenazahnya dikembalikan,” lanjutnya.

Laporan setebal 55 halaman berjudul “These wounds do not heal,” yang berarti “Luka-luka ini tidak akan sembuh,” merinci berbagai pelanggaran yang terjadi antara periode 1950 dan 2016. Meski demikian, Marta Hurtado, juru bicara komisioner tinggi HAM PBB mencatat bahwa tindak kejahatan berupa penghilangan paksa masih terus dilakukan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement