3. Rusia
Rusia menghadapi turunnya produksi nikel dalam beberapa waktu terakhir. Pada 2018, produksi nikel berjumlah 272 ribu MT. Namun di 2022 mengalami penurunan hingga 220 ribu MT.
Norilsk Nickel Rusia menjadi salah satu produsen nikel dan paladium terbesar di dunia. Perusahaan tersebut berencana untuk meningkatkan infrastruktur energi selama dekade berikutnya, yang dapat meningkatkan hasil pertambangan di tahun 2030.
4. Kaledonia Baru
Sama halnya dengan Rusia, negara ini juga mengalami penurunan produksi nikel dalam beberapa tahun belakangan, terutama di tahun 2019.
Diketahui Kaledonia Baru telah menolak menjual biji nikel langsung ke berbagai negara konsumen nikel, salah satunya Tiongkok.
Namun pada Desember 2016, pemerintah menyetujui permintaan penambang nikel untuk mengekspor lebih dari 2 juta MT biji nikel ke Tiongkok.
5. Australia
Australia juga menjadi salah satu negara penghasil nikel terbesar. Diketahui pada rentang waktu 2021 hingga 2022, produksi nikel mengalami peningkatan dari 151 ribu MT menjadi 160 ribu MT.
Akibat turunnya harga nikel di tahun 2014 hingga 2016, sejumlah tambang tutup. Namun sejak adanya pemulihan logam, para penambang memberikan peluang lain untuk logam dasar.
(Susi Susanti)