Sebelumnya peristiwa itu pernah dipergoki oleh ibu korban namun tersangka mengaku baru satu kali melakukannya.
"Pernah dipergoki satu kali dan pelaku berjanji tidak melakukannya lagi. Tapi saat keributan itu terungkap ternyata rudapaksa itu sudah terjadi berulang kali, makanya ibu korban melaporkan suaminya ke polisi," pungkasnya.
Tersangka dijerat pasal berlapis yakni pasal 81 ayat 1 dan 3 jo Pasal 76 huruf D tentang perlindungan anak dan persetubuhan terhadap anak, peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 17 tahun 2016 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Selain dijerat dengan undang-undang perlindungan anak, tersangka juga dijerat pasal tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) nomor 12 tahun 2022 dengan ancaman pidana penjara maksimal selama 20 tahun.
(Awaludin)