5. Jangan Enak-Enak Saja, Ini Darurat Konstitusi
Megawati mengaku telah mendapat laporan gerakan elemen masyarakat dalam merespons DPR RI yang akan mengesahkan RUU Pilkada. Menuruntya, gerakan itu terjadi karena untuk selamatkan demokrasi.
"Hari ini saya mendapat laporan begitu banyak pergerakan seluruh elemen masyarakat termasuk civil Society dan mahasiswa. Semua tergerak karena nurarinya dan tentunya untuk menyelamatkan demokrasi," terang Megawati.
Atas dasar itu, di hadapan para kadernya Megawati meminta tidak boleh santau. Pasalnya, kata Megawati, kondisi saat ini felah darurat demokrasi.
"Jadi jangan enak-enak saja ini darurat konstitusi," terang Megawati.
6. Mau Kenalan Juga Deh Sama Raja Jawa
Megawatio mengaku ingin berkenalan dengan raja jawa yang disinggung Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Mulanya, Megawati terkejut mengetahui pernyataan Bahlil yang menyinggung adanya ‘Raja Jawa’.
Lantas, Megawati pun bertanya-tanya apakah Bahlil mengerti dan paham dengan raja Jawa. Apalagi, kata Megawati, Bahlil bukan asli dari suku Jawa. "Terus, ih maksud saya gini, kayak-kayak dia ngerti artinya raja Jawa gitu. Karena dia kan orang mana sih, NTT apa mana tuh?" tutur Megawati.
"Oh gitu. Makanya, saya kan langsung sambil sarapan ketawa. Ih bilang ada raja Jawa. Terus aku mikir aku mau kenalan juga deh sama raja Jawa-nya," imbuh Megawati yang langsung disambut tawa peserta.
Megawati pun mempertanyakan sejak kapan adanya raja Jawa di masa kini. "Loh emang bener toh semua orang juga denger. Kapan ada raja Jawa-nya. Opo nggak gile? Aduh apalagi toh yooo," tandas Megawati.
(Qur'anul Hidayat)