Berdasarkan data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis pada April 2024, Israel menghabiskan USD27,5 miliar pada tahun yang sama, dengan kenaikan 24% dari 2022, yang dipicu sebagian oleh perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebaliknya, Iran mengeluarkan USD10,3 miliar untuk anggaran militernya pada tahun 2023, meningkat 0,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Iran memiliki lebih dari 10.513 tank tempur, lebih dari 6.798 meriam artileri, dan lebih dari 640 kendaraan lapis baja. Angkatan darat Iran juga memiliki 50 helikopter, sedangkan IRGC memiliki 5 helikopter. Di sisi lain, Israel memiliki sekitar 400 tank tempur, 530 meriam artileri, dan lebih dari 1.190 kendaraan lapis baja.
Untuk angkatan udara, Israel memiliki 345 pesawat tempur yang siap tempur dan 43 helikopter serang. Di sisi lain, Iran memiliki 312 pesawat tempur dan IRGC memiliki 23 pesawat lainnya. Angkatan udara Iran dilengkapi dengan dua helikopter serang, sedangkan angkatan darat memiliki 50 dan IRGC memiliki 5.
Dalam hal militer angkatan laut, Israel memiliki 5 kapal selam dan 49 kapal patroli. Iran memiliki 17 kapal selam taktis, 68 kapal patroli, tujuh korvet, 12 kapal pendarat, 11 perahu pendarat, dan 18 peralatan logistik dan dukungan.
Berdasarkan data tersebut, jika perang antara Israel dan Iran benar-benar terjadi, kedua negara akan mengandalkan kekuatan militer yang mereka miliki. Meskipun Israel memiliki jumlah pasukan yang lebih sedikit, teknologi militer mereka sangat canggih, terutama dalam sistem pertahanan udara, intelijen, dan pesawat tempur.
Mereka juga memiliki dukungan penuh dari sekutu seperti Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, sehingga memberikan mereka keunggulan dalam peralatan militer. Di sisi lain, Iran memiliki kekuatan besar dengan jumlah personel militer yang jauh lebih banyak, baik dari angkatan reguler maupun pasukan IRGC.
Mereka juga mendapatkan dukungan terhadap kelompok-kelompok militan di seluruh Timur Tengah, seperti Hizbullah di Lebanon. Jika Iran terlibat dalam perang terbuka dengan Israel, ada kemungkinan bahwa konflik ini akan meluas ke negara-negara tetangga, yang berpotensi menjadi perang berkepanjangan dan berdampak secara militer, serta mengorbankan banyak warga sipil.
(Maruf El Rumi)