Korea Utara juga meledakkan bagian jalan yang tidak terpakai di utara Garis Demarkasi Militer (MDL) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Militer Korea Selatan merespons dengan tembakan peringatan di selatan garis demarkasi. Konflik di Semenanjung Korea semakin meningkat setelah Korea Utara menuduh Korea Selatan mengirim drone dengan selebaran propaganda ke Pyongyang. Dengan meledakkan jalan, Kim Jong Un menunjukkan bahwa dia tidak ingin bernegosiasi dengan Korea Selatan dan secara resmi menetapkan negara tersebut sebagai musuh utama.
Menurut laporan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, pekerja Korea Utara menggali puluhan lubang sepanjang 70 meter di jalan Gyeongui dan di jalan Donghae dengan jarak yang lebih pendek. Lokasi ini berjarak sekitar 10 meter dari MDL.
Mereka mengisi lubang-lubang tersebut dengan beberapa lusin kilogram TNT dan meledakkannya. Kepala Gabungan menyebutkan adanya dua ekskavator dan empat atau lima truk sampah yang digunakan dalam pembongkaran. Meskipun penghalang plastik setinggi 6 meter tidak mampu menghentikan pecahan peluru, dilaporkan tidak ada korban di antara tentara Korea Selatan.
"Militer mengintensifkan pengawasan dan meningkatkan status siaganya. Kami mengeluarkan siaran peringatan dan menanggapi dengan tembakan di selatan MDL," tutur Kepala Gabungan.
(Erha Aprili Ramadhoni)