Kasus ini juga menetapkan preseden penting. Kabel bawah laut adalah "urat nadi tak terlihat" dari internet dan sistem keuangan global, dan karena seringnya tindakan sabotase, kabel-kabel ini kini menjadi garis depan konflik geopolitik modern. Ketika China terus mengembangkan alat-alat canggih untuk beroperasi di wilayah ini, termasuk alat pemotong kabel yang diakui secara publik, maka taruhan atas keamanan kawasan dan konektivitas global menjadi semakin tinggi.
Ketegasan Taiwan, bila didukung oleh kerangka hukum, teknis, dan diplomatik internasional, dapat menjadi model bagi negara lain dalam mencegah tekanan wilayah abu-abu. Pada akhirnya, bagi Taiwan, menjaga kabel bukan hanya soal komunikasi—ini tentang mempertahankan kedaulatan dan menjamin kelangsungan hidup dalam lingkungan strategis yang semakin diperebutkan.
(Rahman Asmardika)