Pada Minggu pagi misalnya, terjadi dua kali erupsi yakni pukul 05.59 WIB dan 07.25 WIB, namun semuanya tak terlihat semburan abu vulkaniknya karena kondisi gunung tertutup kabut. Pada pukul 10.12 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 500 meter dari puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.
Sedangkan pada Sabtu malam terjadi empat kali erupsi, yakni pukul 18.54 WIB, 19.32 WIB, 20.26 WIB, dan 20.33 WIB. Pada Sabtu malam, tinggi abu vulkanik yang terpantau oleh pos PGA Semeru mencapai 700 meter di atas puncak gunung, tepatnya pada pukul 19.32 WIB. Sebaran abu vulkanik itu mengarah ke barat daya atau ke arah Kota Malang.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 19.32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya," kata Liswanto, Petugas Pos PGA dalam keterangannya, Minggu pagi (20/7/2025).
Sepanjang hari Sabtu kemarin, sejak pukul 00.00–24.00 WIB, petugas mencatat telah terjadi 44 kali erupsi dengan amplitudo 12–22 mm dan lama gempa 45–168 detik. Kemudian terjadi 18 kali gempa guguran dengan amplitudo 4–9 mm dan lama gempa 33–107 detik.