Pihak berwenang Haiti mengatakan lebih dari 1.000 rumah terendam banjir. Orang-orang yang tinggal di kamp-kamp darurat mengatakan banjir membuat mereka tidak bisa duduk atau tidur, dan mengatakan pemerintah serta kelompok-kelompok bantuan lambat dalam membawa pasokan.
Pada Selasa, Badai Melissa mendarat di Jamaika barat daya, menghancurkan wilayah-wilayah yang telah dirusak oleh Badai Beryl tahun lalu. Peramal cuaca Amerika Serikat (AS), AccuWeather, memperkirakan Melissa menelan biaya kerusakan dan kerugian ekonomi sebesar USD 22 miliar di Jamaika saja, dan pembangunan kembali dapat memakan waktu satu dekade atau lebih.
Pihak berwenang setempat mengatakan banjir telah menghanyutkan empat jenazah di pusat pertanian barat daya St. Elizabeth.
Badai menyebabkan sekitar 77% wilayah Jamaika tanpa listrik, kata pihak berwenang pada Rabu pagi. Ibu kota Kingston terhindar dari kerusakan terparah dan bandara utamanya dijadwalkan dibuka kembali pada Kamis (30/10/2025).
Pemerintah Jamaika memberikan izin untuk memulai upaya pemulihan, tetapi mengatakan akan tetap membuka tempat penampungan darurat sepanjang minggu karena orang-orang terus berdatangan dari rumah-rumah yang hancur.
Menteri pemerintah daerah Desmond McKenzie mengatakan lebih dari 25.000 orang telah dirawat. "Tidak seorang pun boleh ditolak dari tempat penampungan," katanya.