Ahli meteorologi di AccuWeather mengatakan Melissa menempati peringkat ketiga badai paling intens yang diamati di Karibia, setelah Wilma pada tahun 2005 dan Gilbert pada tahun 1988—badai besar terakhir yang langsung menghantam Jamaika.
Namun, para ilmuwan mengatakan badai semakin cepat menguat dengan frekuensi yang lebih tinggi akibat pemanasan air laut akibat emisi gas rumah kaca. Banyak pemimpin Karibia telah meminta negara-negara kaya yang berpolusi tinggi untuk memberikan reparasi dalam bentuk bantuan atau keringanan utang kepada negara-negara kepulauan tropis.
(Rahman Asmardika)