Menurutnya, pemerintah pusat kini mengambil alih distribusi bantuan tersebut. Pengiriman logistik via udara direncanakan berasal dari Jakarta dan Medan.
Tito memahami alasan para bupati menyatakan ketidakmampuan karena distribusi makanan terganggu akibat jalan yang putus.
“Bagaimana mungkin Pemda Aceh Tengah melakukan mobilisasi alat berat untuk memperbaiki jembatan dan jalan yang pecah, patah, atau tertutup longsor? Dari utara, dari Lhokseumawe terkunci, dari selatan pun terkunci. Jadi jalan-jalannya betul-betul putus,” ujarnya.
“Jadi tolong, kalau melihat satu surat, jangan hanya melihat isi suratnya, tapi lihat juga kondisi di lapangan. Kondisinya memang tidak mungkin mampu,” pungkasnya.
(Awaludin)