Di rumah, Yuni tinggal bersama suami dan tiga anaknya. Sejumlah anak tetangga juga biasa bermain di rumah. Saat longsor menerjang, keluarga Yuni terseret arus. Anak kedua dan ketiganya berhasil mencapai puncak bukit setelah ditolong warga. Namun, anak pertamanya sempat ikut terseret lumpur bersama Yuni.
"Anak saya yang pertama terseret juga. Arusnya cuma sebentar, tapi kuat sekali. Saya heran kepala saya tidak terendam, hanya badan saya ke bawah saja," katanya.
Yuni membutuhkan hampir dua jam untuk keluar dari tumpukan lumpur dan mencapai bukit. Seluruh tubuhnya terasa sakit. "Kaki saya sakit semua, ketusuk-ketusuk entah apa. Saya lihat banyak material, batu, kayu, semuanya bercampur."
Di tengah kekacauan itu, Yuni dan suaminya juga sempat menolong seorang tetangga yang terimpit reruntuhan tembok rumah. "Dia tertimbun. Saya bersihkan dulu mukanya. Suami bantu tarik keluar. Alhamdulillah selamat."
Yuni berharap pemerintah mencarikan warga korban bencana tempat tinggal baru. Ia ingin bisa membangun usaha lagi dan memulihkan ekonomi keluarga serta para pekerjanya.
"Terima kasih banyak sudah datang dan membantu. Mudah-mudahan semuanya dipercepat," ujarnya.