Komunis memiliki moral yang lebih baik
Middup percaya bahwa secara umum, orang-orang yang memilih berperang di pihak komunis jauh lebih bertekad untuk menang dibandingkan orang-orang yang ditugaskan berperang pada pihak Vietnam Selatan.
"Ada penelitian yang dilakukan AS selama perang yang mengonfirmasi banyak interogasi terhadap tahanan komunis," kata Middup.
"Baik departemen pertahanan AS dan perusahaan Rand (sebuah think-tank yang terkait dengan militer AS) menghasilkan studi motivasi dan moral yang menyoroti mengapa orang-orang Vietnam Utara dan Viet Cong berperang,” ujarnya.
"Kesimpulan yang mereka sepakati adalah bahwa mereka termotivasi karena merasa apa yang mereka lakukan adalah tindakan patriotik, yang menyatukan kembali negara itu di bawah satu pemerintahan,” tambahnya.
Kemampuan pasukan komunis untuk terus bertahan meskipun banyak korban jiwa mungkin juga menjadi bukti kuatnya moral mereka.
Kepemimpinan AS terobsesi dengan jumlah. Jika mereka dapat membunuh musuh lebih cepat dari pergantian pasukan itu, komunis akan kehilangan keinginan untuk berperang.
Sekitar 1,1 juta pejuang Vietnam Utara dan Viet Cong terbunuh selama perang, namun komunis tampaknya bisa mengisi kepergian mereka hingga akhir perang.
Profesor Vu tidak yakin apakah utara memiliki moral yang lebih baik, tetapi dia mengakui bahwa indoktriknasi yang diterima pasukan utara telah "mempersenjatai" mereka.
"Mereka mampu membuat orang percaya pada penyebabnya. Berkat propaganda dan sistem pendidikan, mereka mampu mengubah orang menjadi peluru,” urainya.