Dalam pemilihan yang akan datang, warga Asbestos tidak diberi pilihan untuk mempertahankan namanya, meskipun beberapa warga tetap keberatan dengan perubahan nama. Namun Insch berkata mengelola emosi seperti itu secara sensitif sangat penting bila kota itu ingin sukses mengubah citranya.
"Anda harus mempertimbangkan perspektif warga kota, mengapa mereka begitu defensif dengan nama itu dan ingin mempertahankannya," ujarnya.
Dewan kota Asbestos berkata visi utama di balik pergantian nama itu adalah memperbaiki prospek bagi generasi yang akan datang. Mereka berharap manfaatnya akan muncul setidaknya dalam satu dekade. Oleh karena itu pula, mereka menetapkan batas usia untuk pemilihan suara pada 14 tahun.
"Kami sangat realistis dengan ini," kata Payer. "Kami tidak berharap akan ada keajaiban besar dan tiba-tiba semuanya akan datang ke sini. Kami merasa dampak positif akan mulai terlihat dalam lima, barangkali 10 tahun, karena itu kami melibatkan generasi muda.
"Anak-anak muda ini akan tinggal di kota ini jauh lebih lama dari kami. Demi mereka, ketika Anda kehilangan satu saja pekerjaan karena nama kota asal Anda, itu sudah terlalu banyak.
"Kami percaya bahwa dengan mengubah nama, kami menatap masa depan, dan menciptakan cara untuk maju dan mengembangkan ekonomi dengan baik."
(Rahman Asmardika)