Di sebuah lokasi, Letnan Gromadsky menunjukkan tempat dua tank dan kendaraan lápis baja Rusia yang kena hantam.
"Jangan khawatir, kami punya pertahanan bagus," ujarnya seraya menunjuk sejumlah rudal anti-tank Javelin buatan Amerika Serikat. 'Lockheed Martin, Texas' tertera pada kemasannya.
Di dekat rudal Javelin, terdapat senjata ringan anti-tank NLAW dari Inggris. "Menghabisi tank-tank paling canggih sekalipun," tulis produsen Saab pada lamannya.
Militer Ukraina sedang berimprovisasi dalam perang ini. Pemerintah Ukraina dikritik karena dinilai tidak siap. Karena itu, mereka berupaya mendatangkan banyak personel ke garis depan. Tentara reguler lantas digabung dengan pasukan pertahanan sipil.
Di titik kumpul sebelah timur kota, saya menyaksikan ketibaan bus-bus berisi ratusan serdadu bersenjata lengkap. "Di mana perangkat pelindung tubuh saya?" kata seorang serdadu. "Kamu nanti dapat di garis depan," sahut seorang perwira. Beberapa saat kemudian, mereka telah berangkat.
Beberapa di antara mereka akan bergabung dengan unit Letnan Gromadsky dan bekerja berdampingan dengan seorang tenaga medis yang dijuluki Reaper. "Anda pernah dengar malaikat pencabut nyawa kan?" tanyanya.