Rumah tersebut pernah dihuni oleh tiga generasi, membuat 16 kamar yang ada di dalamnya penuh dengan kehidupan.
Tetapi sekarang, rumah itu tampak hening dan mencekam. Halamannya tidak terawat dan mesin penggilingan gandum telah menua di salah satu sudutnya.
Putra sulung Gosain, Gautam Kumar, mengatakan bahwa ayahnya biasa tinggal di rumah dan mengelola sekitar 30 hektare lahan pertanian. Tanah itu menghasilkan beras, gandum, dan kacang-kacangan, yang sebagian besar ditanami oleh pekerja kontrak.
Menurut Kumar, keluarga itu tidak pernah membahas "kasus peniruan identitas" dengan ayahnya.
"Dia adalah ayah kami. Kalau kakek menerimanya sebagai putra, mengapa kita mempertanyakan itu? Bagaimana mungkin kamu tidak percaya dengan ayahmu?" tanya dia.
"Sekarang setelah bertahun-tahun, hidup dan identitas kami ikut terkatung-katung karena identitas ayah kami diambil. Kami hidup dalam cemas."
Di pengadilan, Gosain pernah ditanya oleh Hakim Mishra tentang di mana dia tinggal dan dengan siapa dia hidup selama empat tahun menghilang.
Gosain mengelak menjawabnya. Dia mengatakan kepada hakim bahwa dia tinggal bersama orang suci di asramanya di Gorakhpur, sebuah kota di Negara Bagian Uttar Pradesh. Tetapi dia tidak bisa menghadirkan saksi untuk mendukung klaim itu.
Dia juga mengatakan kepada hakim bahwa dia tidak pernah mengaku sebagai anak yang hilang itu. Gosain mengatakan, Singh hanya "menerima saya sebagai putranya dan membawa saya pulang".
"Saya tidak menipu siapa pun dengan peniruan identitas. Saya adalah Kanhaiya," katanya.
Dalam satu-satunya foto yang ada, sebuah foto studio hitam putih, Kanhaiya Singh tampak memiliki rambut yang terbelah rapi, menggunakan kemeja berwarna terang, dan melihat ke arah kamera.