IRAN - Sejumlah protes masih berlanjut hingga Minggu (18/9/2022) akibat kematian perempuan muda Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral yang menegakkan peraturan jilbab yang ketat.
Tagar #MahsaAmini masih menjadi trending di Twitter berbahasa Persia di tengah kemarahan warga Iran akan kematian Amini,
Amini, 22, diketahui mengalami koma dan kemudian meninggal pada Jumat (16/9/2022) setelah ditangkap di Teheran awal pekan ini dalam penertiban aturan berhijab. Kasusnya menyoroti perhatian pada hak-hak perempuan di Iran.
Baca juga: Abaikan Berbagai Kecaman, Wanita Arab Berjilbab Ini Tak Pernah Gentar Bermain Sirkus dan Akrobat
Dikutip VOA, menurut video-video yang tersebar online, ratusan demonstran berkumpul pada Minggu (18/9/2022) di sekitar Universitas Teheran, meneriakkan "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan."
Baca juga: Dilarang Masuk Kelas, 6 Siswa Ini Perjuangkan Hak Memakai Jilbab di Perguruan Tinggi
Tangkapan layar rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan para perempuan di Saghez, Iran, membuka hijab mereka untuk memprotes meninggalnya Amini. Reuters belum bisa memverifikasi video itu.
"Pihak berwenang mengatakan putri saya mengalami kondisi medis kronis. Saya pribadi membantah klaim-klaim itu karena putri saya fit dan tak punya masalah kesehatan," kata ayah Amini kepada situs berita Emtedad yang pro-reformasi pada Minggu (18/9/2022).