HONG KONG - Seorang pria Hong Kong yang pergi ke konsulat Inggris di Hong Kong pada Senin (19/9/2022) malam untuk memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II, di antara sejumlah pelayat, telah ditahan.
Laporan lokal mengatakan pria berusia 43 tahun itu memainkan beberapa lagu di harmonikanya, termasuk yang terkait dengan protes 2019, serta lagu kebangsaan Inggris.
Rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial (medsos) menunjukkan pria yang berdiri di luar konsulat memainkan "Glory to Hong Kong", lagu tidak resmi para pengunjuk rasa selama protes pro-demokrasi 2019, di harmonikanya.
Kerumunan besar, yang berkumpul untuk menonton siaran langsung online dari pemakaman kenegaraan Ratu kemudian di Inggris, terlihat bernyanyi bersama untuk lagu tersebut.
Baca juga:Â Ketika Prabowo Unggah Foto Ibundanya Bertemu Ratu Elizabeth II, Tuai Pujian WarganetÂ
Lirik lagu itu mengacu pada "air mata di tanah kita", dan juga menyebutkan "demokrasi dan kebebasan".
 Baca juga: 5 Fakta Pemakaman Ratu Elizabeth II, Ratusan Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Tinggal
Polisi mengatakan kepada BBC Chinese bahwa pria itu telah ditahan karena dicurigai melakukan "tindakan dengan niat menghasut".
Polisi menjelaskan dia ditahan di bawah undang-undang (UU) hasutan era kolonial. Selama ini, UU tersebut jarang digunakan oleh jaksa.
Follow Berita Okezone di Google News