"Semua orang mengatakan India tidak aman untuk gadis-gadisnya. Setelah perintah pengadilan ini, tidak ada gadis di India yang akan aman. Ini akan membuat para penjahat semakin berani," tambahnya.
Seperti diketahui, remaja berusia 19 tahun itu tinggal di Chhawla, daerah pedesaan kelas menengah ke bawah di barat daya Delhi. Pada Januari 2012, ia memulai pekerjaan di sebuah call center di Gurgaon, pinggiran ibu kota, dan merupakan satu-satunya pencari nafkah bagi keluarganya.
"Dia baru saja menerima gaji pertamanya dan sangat senang," kata aktivis anti-pemerkosaan Yogita Bhayana, yang telah mendukung keluarga dalam perjuangan mereka untuk keadilan selama delapan tahun terakhir.
Pada malam 9 Februari 2012, Anamika sedang pulang kerja dengan tiga temannya ketika dia diculik oleh pria di dalam mobil merah.
Kejahatan mengerikan itu menjadi berita utama di India setelah tubuhnya yang terbakar sebagian dan dimutilasi dengan tanda-tanda penyiksaan ditemukan empat hari kemudian.
Selama persidangan, jaksa berargumen bahwa kasus terhadap terdakwa itu sudah terbukti dan sesuai dengan hukum. Mereka mengatakan telah menemukan dompet salah satu dari tiga pria di TKP, lalu para tersangka telah mengakui kejahatan dan telah membawa polisi ke tubuh dan membantu memulihkan pakaian korban.
Sampel DNA yang dikumpulkan dari noda darah, air mani dan rambut yang ditemukan di mobil yang disita membuktikan bahwa tersangka dan korban berada di dalam kendaraan.