Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peran Sadis 10 Anggota PSHT Keroyok Pelajar SMK hingga Tewas, Kepala Dihantam Paving Block!

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 13 September 2024 |18:56 WIB
Peran Sadis 10 Anggota PSHT Keroyok Pelajar SMK hingga Tewas, Kepala Dihantam Paving Block!
10 Anggota PSHT Keroyok Pelajar SMK hingga Tewas/Okezone
A
A
A

MALANG - Sebanyak 10 orang anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ditetapkan sebagai tersangka pengeroyok pelajar SMK di Malang hingga tewas. Korban Alfin Syafiq Ananta (17) meregang nyawa pada Kamis (12/9/2024) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, usai dirawat intensif enam hari di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur mengungkapkan, ada dua kejadian penganiayaan yang dialami korban, pasca unggahan status WhatsApp korban mengenakan pakaian seragam PSHT.

Pada kejadian pertama, Rabu 4 September 2024 sekitar pukul 22.15 WIB di Jalan Raya Sumbernyolo, Desa Ngenep, Karangploso, Malang, ada lima pelaku yang terlibat penganiayaan.

"Di TKP pertama itu untuk mencari lokasi sabung duel satu lawan satu dengan korban. Satu pelaku atas nama Ragil pertama kali melawan korban, dengan cara memukul bagian dada korban sebanyak dua kali," ucap Muchammad Nur, di Mapolres Malang, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat, (13/9/2024).

Kemudian pelaku atas nama Achmat Ragil Saputra (19) itu juga menendang denah kaki kanan mengenai tangan kanan korban sebanyak dua kali. Selanjutnya pelaku anak berinisial V.M. yang memukul bagian dada korban sebanyak dua kali.

"Lalu VM juga menendang dengan kaki kanan mengenai paha kiri korban sebanyak dua kali," kata pria mantan Kasatreskrim Polres Tulungagung ini.

Secara bergiliran MAS yang juga pelaku anak memukul dua kali mengenai tangan kiri, dan juga menendang kaki kanan mengenai pantat korban sebanyak dua kali. Pelaku anak RAF juga memukul punggung belakang korban sebanyak satu kali, serta menendang pantat korban sebanyak dua kali.

"Terakhir Ahmat Erfendi alias Somat menyikut lengan kiri korban sebanyak dua kali, dan mendorong tubuh korban sebanyak satu kali. Tapi di TKP pertama itu korban tidak apa-apa, dan tidak lapor ayahnya," ucapnya.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement