Untuk itu, pihaknya bersama stakeholder terkait merasa bersyukur bahwa tren penggunaan modifikasi cuaca di Indonesia terus naik dan dibutuhkan.
“Sekarang bukan cuma Pemda, ada perusahaan tambang, perusahaan sawit, lalu pengelola waduk meminta kita untuk melakukan modifikasi cuaca, karena memang dampaknya sangat terasa untuk meminimalisir terjadinya curah hujan yang terlalu tinggi maupun sebaliknya, perusahaan tambang dan sawit butuh curah hujan dikurangi, sebaliknya untuk pengelola waduk butuh tambahan curah hujan untuk menambah kapasitas tampung air waduk saat kemarau,” ungkapnya.
(Arief Setyadi )