Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pakar Tanah IPB: Banjir Bandang Sumatera Dipicu Siklon Tropis Ekstrem!

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 09 Desember 2025 |08:45 WIB
Pakar Tanah IPB: Banjir Bandang Sumatera Dipicu Siklon Tropis Ekstrem!
Pakar Tanah IPB: Banjir Bandang Sumatera Dipicu Siklon Tropis Ekstrem!
A
A
A

JAKARTABanjir besar yang melanda sejumlah wilayah Sumatera merupakan dampak dari siklon tropis luar biasa yang membawa hujan ekstrem dalam waktu singkat. Curah hujan (CH) selama kejadian siklon mencapai 400 mm dalam 1–3 hari, jumlah yang jauh melampaui rata-rata bulanan.

“Curah hujan sebulan biasanya 150–200 mm. Ketika 400 mm turun hanya dalam beberapa hari, tanah tidak mungkin mampu meresapkan air, sehingga terjadi aliran permukaan yang massif,” kata Pakar ilmu tanah dari IPB University, Basuki Sumawinata, Selasa (9/12/2025).

Berdasarkan hasil pemantauan satelit, awan hujan akibat siklon tersebut memiliki cakupan 200–300 km, meliputi pegunungan, perbukitan, hingga dataran rendah.

‘’Jadi bisa dibayangkan areal yang begitu luas menyangkut gunung dan perbukitan, air permukaannya mengalir dan berkumpul di pelembahan tentu akan menyebabkan aliran yang deras dan menyebabkan banjir dan longsor. Banjir menjadi semakin parah ketika mendekati daerah yang relatif datar terutama semakin dekat ke pantai,’’ ungkapnya.

Ia memberikan gambaran: 400 mm hujan setara 4.000 m³ air per hektare. “Dengan cakupan dari Aceh sampai Sumatera Barat, banjir pasti terjadi. Tidak ada sistem lahan yang mampu menangani volume sebesar itu,” tegasnya.

Meskipun infiltrasi hutan lebih baik daripada kebun sawit, namun tidak ada sistem lahan yang bisa menahan 400 mm hujan per hari.

“Pada hutan primer pun akan terjadi run off besar ketika hujan ekstrem turun di lereng yang lebih curam. Bahkan erosi dan longsor lebih mungkin terjadi di hutan alami yang berada di topografi curam,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia belum familier dengan fenomena siklon tropis, karena kejadian serupa jarang terjadi di wilayah Indonesia, terutama di lintang kurang dari 5 derajat.

“Negara seperti Jepang, Taiwan, dan Vietnam Utara sudah terbiasa menghadapi taifun sehingga sistem mitigasinya matang. Untuk Indonesia, ini kejadian luar biasa. Jadi untuk menghindari dampak siklon tropis adalah tidak ada lain adalah prediksi dan mengungsi,” jelasnya.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement